Jumat, 28 Mei 2010

Fungsi Manajemen Perpustakaan sekolah

Agar perpustakaan dapat dilaksanakan dengan baik dibutuhkan suatu manajemen yang baik pula. Pada prinsipnya tugas seorang kepala perpustakaan dapat dibagi dalam beberapa fungsi yang disebut POSDCORB yaitu akronim dari Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating dan Budgeting. Perencanaan (Planning), penetapan tujuan, penentuan strategi, kebijakan, prosedur dan dana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Pengorganisasian (Organizing). Penentuan struktur formal dengan mengelompokkan aktifitas-aktifitas ke dalam bagian-bagian, koordinasi dan pendelegasian wewenang kepada individu-individu untuk melaksanakan tugasnya. Penyusunan personalia (Staffing). Penempatan staf pada berbagai posisi sesuai dengan kemampuannya. Fungsi ini mencakup kegiatan penilaian karyawan untuk promosi, transfer atau bahkan demosi dan pemecatan serta latihan dan pengembangan karyawan Pengarahan (Directing). Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan disusun personalianya, langkah selanjutnya menugaskan staf untuk bergerak menuju tujuan yang telah ditentukan.
Koordinasi (Coordinating). Pengkoordinasian berbagai kegiatan pada pekerjaan- pekerjaan.
Pelaporan (Reporting). Pimpinan harus selalu mengetahui apa yang sedang
dilakukan, karena itu laporan diperlukan.
Penganggaran (Budgeting) adalah pembiayaan dalam bentuk rencana anggaran
dan pengawasan anggaran.
Sebagian besar perpustakaan sekolah di Indonesia masih minim manajemen, sehingga belum bisa berjalan sebagaimana mestinya. Faktor minim manajemen tersebut berasal dari dua aspek. Pertama adalah aspek struktural, dalam arti keberadaan perpustakaan sekolah kurang memperoleh perhatian dari pihak manajemen sekolah. Kedua adalah aspek teknis, artinya keberadaan perpustakaan sekolah belum ditunjang aspek-aspek bersifat teknis yang sangat dibutuhkan oleh perpustakaan sekolah seperti manajemen sumber daya manusia, pendanaan, serta sarana dan prasarana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar